Induk ikan komet yang dapat dipijahkan baiknya dipelihara didalam area yang terpisah pada jantan serta betina supaya perkembangan induk ikan opimal serta tidak berlangsung perkawinan yang tidak di idamkan. seleksi induk ikan komet bisa dikerjakan dengan lihat ciri – ciri seperti berikut :
Induk jantan
- Pada sirip dada ada bintik-bintik bulat menonjol serta bila diraba merasa kasar.
- Induk yang sudah masak bila diurut pelan kearah lubang genital dapat keluar cairan berwarna putih
Induk betina
- Pada sirip dada ada bintik-bintik serta merasa halus bila diraba.
- Pada induk yang sudah masak, perut merasa lembek serta lubang genital kemerahan merahann bila diurut, keluar cairan kuning bening.
Pemijahan
Sesungguhnya pemijahan ikan komet bisa berlangsung sepanjang tahun. serta tidak bergantung pada musim. tetapi, di habitat aslinya, ikan ini memijah pada awal musim hujan, dikarenakan ada rangsangan dari aroma tanah kering yang tergenang air. dengan alami, pemijahan berlangsung pada sedang malam hingga akhir fajar. menyambut memijah, induk-induk ikan komet aktif melacak area yang rimbun, seperti tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan air. substrat inilah yang kedepannya dapat dipakai sebagai area melekat telur sekalian menolong perangsangan saat berlangsung pemijahan ( anonim, 2011 ).
Penetasan
Penetasan pada pemijahan ikan komet bisa dikerjakan di media pemijahan serta bisa dikerjakan ganti air media pemijahan sejumlah ¼ sisi dari keseluruhan air pemijahan. Mutu air yang baik untuk penetasan telur ikan komet yaitu suhu optimal 27-29 derajat celcius, oksigen 5-6 ppm, ph 6,5 - 7,0 dengan kecerahan yang bersih. Penetasan telur ini juga bisa ditambahkan dengan heater untuk mengoptimalkan suhu ( lingga, p., serta heru s., 2003 ).
Perubahan telur
Perkembangan serta perubahan diawali dengan peleburan ovum ( sel telur ) dengan spermatozoa ( sel sperma ), serta dihasilkan zigot. zigot dapat bermitosis terus-menerus.
fase-fase perubahan zigot melewati sebagian step, yakni :
a. Stadium morula
Pada perubahan awal, zigot membelah jadi 2, lantas 4, 8, dan sebagainya membentuk satu bentuk seperti buah murbei yang dimaksud morula. morula memiliki kandungan banyak sel hasil mitosis yang berkumpul jadi satu kesatuan.
b. Stadium blastula
Dari morula jadi blastula. didalam step ini tetap berjalan sistem pemisahan sel hingga terbentuk satu rongga di bagian sedang yang dimaksud blastosol.
c. Stadium gastrula
Dari blastula jadi gastrula. didalam step ini berlangsung pembentukan lubang lekukan ( blastopor ) yang memiliki dua susunan. setelah itu, beberapa sel sisi permukaan susunan ektoderm alami pelekukan ke didalam ( invaginasi ). beberapa sel tersebut isi area pada ektoderm serta endoderm membentuk susunan mesoderm.
d. Organogenesis ( pembentukan organ )
Pada step ini berlangsung diferensiasi ( perubahan beberapa sel membentuk susunan serta fungsi spesial ) dari : 1 ) ektoderm jadi kulit, sistem saraf, hidung ( alat-alat indra ), anus, kelenjar-kelenjar kulit, serta mulut. 2 ) mesoderm jadi tulang, otot, ginjal, jantung, pembuluh darah, serta alat kelamin. 3 ) endoderm jadi kelenjar-kelenjar yang memiliki jalinan dengan alat pencernaan, paru-paru, serta alat-alat pencernaan. sesudah organogenesis selesai, setelah itu penyempurnaan embrio jadi fetus yang sudah siap dilahirkan ( larva ikan ) ( gusrina, 2008 ).
Pemeliharaan larva
Larva ikan komet memiliki kantong kuning telur yang berukuran relatif besar sebagai cadangan makanan untuk larva. kantong kuning telur tersebut dapat habis kurun waktu 2-4 hari. Larva ikan ini berbentuk melekat serta bergerak vertikal. ukuran larva pada 0,5- 0,6 mm serta bobotnya pada 18-20 mg. Larva beralih jadi kebul ( larva stadia akhir ) kurun waktu 4-5 hari. Pada stadia kebul ini, ikan mas membutuhkan pasokan makanan dari luar untuk mendukung kehidupannya. pakan alami kebul terlebih datang dari zooplankton, seperti rotifera, moina, serta daphnia. keperluan pakan alami untuk kebul didalam 1 hari lebih kurang 60-70% dari bobotnya ( anonim, 2011 ).
ConversionConversion EmoticonEmoticon